
Sarasehan Nasional Petani Tebu Bersama Menteri Pertanian Republik Indonesia
Menteri Pertanian RI, Dr. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., melakukan kunjungan kerja strategis ke MKSO Kebun Doho, Desa Jengkol, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri. Lokasi ini merupakan unit kerja sama operasional antara PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan PTPN I. Sekitar 3.500 petani tebu hadir dalam acara ini, bersama sejumlah pejabat pusat dan daerah, termasuk Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Wali Kota Kediri, Bupati Kediri, Kepala Dinas Pertanian Jatim, Bulog Jawa Timur, jajaran direksi PT SGN dan PTPN III, serta para Kepala UK/UPT lingkup Kementerian Pertanian se-Jawa Timur. Hadir pula Kepala BRMP Perkebunan, Dr. Ir. I Ketut Kariyasa, M.Si., dan Kepala BRMP Tanaman Pemanis dan Serat, Dr. Sri Suhesti, S.P., M.Si.
Dalam sambutannya, Mentan Amran menegaskan bahwa program swasembada gula nasional telah memasuki fase strategis. Pemerintah kini merumuskan solusi menyeluruh untuk mengatasi tantangan klasik petani tebu, seperti keterbatasan pupuk, bibit unggul, serta akses terhadap kredit berbunga rendah.
“Target kita tiga tahun ke depan, Indonesia bisa swasembada white sugar. Tidak boleh ada lagi cerita petani plasma kesulitan pupuk, bibit, atau kredit,” tegas Amran. Ia menambahkan, komitmen ini diperkuat dengan capaian produksi beras dan jagung yang mencapai 4,2 juta ton—tertinggi sejak kemerdekaan, berdasarkan data USDA, FAO, dan BPS.
Kementerian Pertanian telah menyiapkan anggaran sebesar Rp10–40 triliun untuk intensifikasi dan ekstensifikasi lahan tebu, serta memperkuat kemitraan petani dengan BUMN, terutama PTPN. Pemerintah juga tengah mendorong penyederhanaan regulasi guna mempercepat distribusi, produksi, dan hilirisasi tebu.
Wagub Emil Dardak mengapresiasi langkah cepat Kementan, yang dalam sebulan terakhir telah tiga kali mengunjungi Jawa Timur. Ia menyebut produksi gula Jatim naik lebih dari 50 persen pada musim kemarau 2024 dan diprediksi menembus 1,4 juta ton pada musim giling 2025.
Kegiatan sarasehan menjadi ruang dialog antara pemerintah dan petani, membahas kebutuhan alsintan, infrastruktur irigasi, dan tata niaga tebu. Menteri Pertanian menyatakan seluruh masukan akan segera ditindaklanjuti.